Saat Kerusuhan Pecah, 5 Orang Pendatang di Dogiyai Diselamatkan Pendeta & Guru
jpnn.com, JAYAPURA - Kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11) di Dogiyai, menyisakan trauma bagi warga bukan asli Papua.
Mereka harus mencari perlindungan agar tidak jadi korban.
"Ada sejumlah warga asli Dogiyai yang membantu warga non-OAP (Orang Asli Papua) hingga selamat saat kerusuhan terjadi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Senin.
Kamal mengatakan dari laporan yang diterimanya, M Nasir, Alif, dan Randa ditemukan di rumah milik Pastoran setelah diamankan masyarakat sekitarnya saat melarikan diri dari amukan massa.
Lukman dan Willy bersembunyi di gereja bersama dua teman lainnya, namun karena adanya informasi massa akan ke gereja, seorang pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun.
Namun, dua rekannya terpisah dari mereka, sehingga tidak diketahui keberadaannya.
Setelah dirasa aman, Lukman dan Willy kemudian menuju ke arah Gunung Ugapua untuk bersembunyi dan ditemukan seorang guru yang kemudian membawa mereka ke Simon Petrus untuk diantarkan ke Polres Dogiyai.
“Lukman mengalami kondisi luka bacok dan patah tulang di tangannya akibat dilukai salah seorang warga, sehingga masih mengalami trauma," kata Kamal.
Masih ada sejumlah warga pendatang di Dogiyai yang belum diketahui keberadaannya.
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana
- Tahun Depan, Sebegini Jumlah Guru ASN & Honorer yang Dapat Tunjangan, Lainnya Sabar
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk